Rabu, 30 November 2022

Aku dan Kisahku

Hai! Selamat malam.

Sudah lama blog ini nggak muncul dengan judul orisinilnya hehe. Udah lama juga nggak nulis langsung begini. Banyak pikiran dan langsung ngetik di hape.

Sebenernya kalo perkara banyak pikiran ya setiap hari. Ada aja masalah dan ya sedikit demi sedikit aku berhasil melaluinya tanpa nulis di sini. Iya, aku nulis di media lain juga. Tapi, serius, itu nggak akan bisa menggantikan peran blog ini.

Seperti yang dulu-dulu akhir tahun selalu bikin takut. Ada aja ketakutan-ketakutan yang muncul bebarengan sama masalah tertentu. Aku juga masih sama bangornya. Nakal dan malas-malasan. Berpikir dan berpikir. Dikit-dikit nangis, tapi selalu sambat kalau pengen nangis.

Beberapa bulan yang lalu, aku pernah bilang takut mati. Dengan alasan-alasan yang sudah pernah kuceritakan. Dan ya, aku tidak ingin mati. Tidak pula ditinggal mati. Oleh siapapun. Aku masih ingin bersama mereka. Sangat berkebalikan dg aku tiga tahun lalu. Ingin mati dan menghilang, menghindari mereka semua. Sekarang, meski aku kerap menghindar aku tak ingin berpisah dari mereka. Kesendirianku hanya fase yang sialnya jadi zona nyaman. Em, ga nyaman juga sih. Menawan diri.

Meski gitu, aku tetep sering terjebak di lubang yang kubuat itu. Aku sudah lelah menyesal. Aku juga sudah lelah menghindar. Kayak kata sosok misterius di sebuah buku yang kukagumi, "Jangan dilawan, dialami saja." Perlahan aku mencoba menerapkan hal itu. Meski genre hidupku bukan magis, namun bolehlah dicoba.

Tapi, tetap saja. Rasanya berat. Hal-hal yang agak ganjil muncul. Em, mungkin tidak ganjil juga sih. Bergantung dari sudut mana melihatnya. Dan di titik tertentu, aku melihat kesuraman yang tak ada habisnya pada hidupku. Orang-orang, teman dan keluargaku, bukannya yang tidak memberi semangat atau positive thoughts. Tapi, aku tetap saja berpikir sisi terburuknya. Aku takut dan bingung. Seakan, meski sekarang aku masih bernapas, rasanya napas ini tidak lagi panjang. Aku takut. Takut sekali. Aku tidak ingin mati. Aku tidak ingin menjadi beban dan kenangan.

Tulisan ini, prihal sesuatu yang tak bisa kuceritakan secara tekstual. Sesuatu yang ingin kuceritakan ke orang-orang terdekatku, tapi aku yakin mereka tak punya solusi untuk masalah ini selain saran-saran yang sudah kuketahui. Aku ingin hidup biasa saja. Aku ingin menjadi normal. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar