Sabtu, 09 April 2022

I don't know

Aku nggak tahu mau nulis apa. Padahal, kemarin-kemarin banyak banget yang pengen kusampaikan. Beberapa udah kupost langsung. Beberapa yang lain mengendap di kepala. Sampai-sampai, draft Tiga-Tigaku, juga tersisih. Padahal part 2 telah selesai, dan part 3 sudah hampir selesai.

Omong kosong. Ini pembahasan yang tidak penting. Tadi, tadi saat aku mencuci baju, banyak ide dan topik yang bermunculan. Niat menceritakannya juga ada. Namun, saat sekarang ini aku mulai menuliskannya, semua itu hilang. Sebenarnya, aku ingat salah satu judul. Tapi, percuma. Aku tak tahu apa yang akan kutulis.

Hari ini kosong. Tidak sangat kosong, namun membuat diriku lelah. Progres skripsiku tak berjalan baik. Waktu seminar yang semakin dekat, sedikit membuat takut. Padahal sebelum-sebelumnya ingin cepat-cepat. Kesal. Kenapa hari merahku adalah hari ini? Harusnya besok atau lusa, agar ketika sempro tak begitu ngos-ngosan. 

Oh ya, aku akan sempro. Hmm, tidak mengejutkan harusnya. Bukan juga hal yang spesial. Tapi, ini benar-benar memerlukan persiapan lama. Jika waktu yang kuhabiskan untuk menganggurkan skripsi dihilangkan, maka waktu yang kugunakan untuk mengerjakan skripsi tak selama menunggu proses seminar. Paham kan? Ya, coba mulai. Semampunya. Sedikit dipaksa dari pada enggak ngapa-ngapain. Jadi ya... begini. 

Aku masih agak cemas sama dua dosen pengujiku. Selain memang dosen-dosen sastra terkenal tidak objektif, kedua yang kudapat kebetulan sangat.... spesial. Aku harus menginjak diriku lebih keras agar sakit yang kurasa kelak dapat kukendalikan. Jika kalian merasa aku berlebihan menanggapi kedua dosenku itu, kalian salah. Aku pernah ada di situasi yang selalu sial di hadapan mereka. Ini mengerikan. Urusannya bukan lagi kemampuan, manner, atau apapun tentang diriku, namun tentang mereka dan keadaan. Bagaimana mereka menanggapi orang-orang yang serius dan benar-benar berjuang serta bagaimana Tuhan memploting jalan kami agar kebersinggungan yang terjadi tak menghasilkan hal negatif. 

Sudah pernah kusampaikankah jika usaha untuk mengerjakan skripsi ini adalah langkah awal aku untuk sedikit berubah menjadi lebih baik? Menjadi aku yang setidaknya meski tidak baik-baik amat, namun bukan golongan orang jahat? Aku masih tetap berjuang di titik itu. Tidak sekedar dari apa yang kubaca, namun juga apa yang kurasakan. Mulai mengilhami diri dengan semakin melihat ke sudut-sudut lain. Aku tak ingin orang-orang di sekitarku merasakan kesedihan yang kurasakan. 

Sedikit kesenangan di sore ini, paketku tiba. Sebenarnya sudah sampai dari siang. Tapi karena perut yang sakitnya aneh, aku tidur lama sekali. Menanggalkan tanggung jawabku yang akhir-akhir ini jadi pikiran. Aku banyak pikiran tapi malas berpikir. Hanya mengendapkan diri pada kemuraman. Harusnya aku membuka laptop ini sedari pagi, sedari tadi. Harusnya aku melepaskan beban pikiran dari awal. Ah sudahlah. 

Baik, sepertinya cukup. Ada banyak yang masih ingin kusampaikan. Mungkin setelah ini akan kulanjut di tulisan lain. Aku mau makan atau mandi dulu. Semoga setelah ini aku ingiat apa yang sebenarnya ingin kusampaikan. Sekian ya, semoga bahagia.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar