Senin, 25 Mei 2020

Catatan Akhir Tahun


Satu tahun yang lalu.

It's been a long day without you, my friend
And I'll tell you all about it when I see you again
We've come a long way from where we began
I'll tell you all about it when I see you again
When I see you again

Lagu milik Wiz Khalifa itu sukses membuat mata Mala basah. Kini nafasnya mulai tersengal akibat menahan isakan. Sering kali dirinya terbuai oleh lagu-lagu yang ia putar, namun tidak untuk lagu ini. Ia lebih suka lagu-lagu ballad ala Korea. Meski  tidak tahu betul artinya ia menyukainya. Tapi, mengapa lagu ini membuatnya kebanjiran air mata? 

So let the light guide your way
Hold every memory as you go
And every road you take will always lead you home, home

Air matanya menetes lagi. Kini ia mencoba membuka mulut dan bergeming mengikuti lirik lagu.

It's been a long day without you, my friend
And I'll tell you all about it when I see you again
We've come a long way from where we began
I'll tell you all about it when I see you again
"When I see you again. When I see you again. When I see you again" Suara Mala lirih hampir tak terdengar bahkan oleh telinganya sendiri. Namun, hatinya menjeritkan lirik penghujung itu. Hatinya berharap seseorang di luar sana, jauh disana mendengar apa yang ia rintihkan.

Mala meraih ponsel jadulnya dan mematikan pemutaran musik. Sunyi mengelilinginya lagi. Benar saja, waktu menunjukkan hampir tengah malam. Ia melepas earphone hitam yang ia pakai. Matanya sudah sembab.

"Tik... Tik... Tik..." Suara jam yang berdetik terdengar stabil. Ia melihat kembali ponselnya dan menemukan angka 23 dan 55 di sudut layar 3 Inc itu.

Mala mulai sesengukan lagi mengingat apa yang pernah ia lakukan. Menyesali setiap hal yang pernah ia lakukan dulu.  Sesak. Hanya sesak yang ia rasakan saat ini. Bagaimana ia bisa memutar waktu?  Bagaimana ia bisa kembali ke masa yang sangat ia rindukan dan sesali dulu?

"Apa yang aku lakukan selama ini adalah sia-sia." pikirnya. Ia memejamkan mata. Butiran air mulai muncul lagi dan lagi. Pikirannya tengah bertarung dengan hatinya. 

Saat kalutnya sembunyi di balik tidur, sorak-sorai kebahagiaan terjadi di luar sana. Kembang api menghiasi langit di tengah malam. Tidak hanya di luar rumahnya. Namun, di seluruh muka bumi.

"Happy new year Mala... " Sapa Mala pada dirinya sendiri. Ia membuka matanya yang masih berat. Ia harus bergegas mandi dan sholat subuh. Ia tidak ingin terlambat berangkat kerja lagi. Namun, ketika kakinya baru menginjak ubin untuk segera bangkit, ia ingat sesuatu.

"Ah... Tahun baru ya!!!" desahnya. Mala kembali membaringkan tubuhnya dan mengingat apa yang ia impikan semalam. Ia lupa.

Mala menggapai sebuah ponsel putih yang masih mulus dari meja belajar yang berada di sebelah tempat tidurnya dengan mudah. Ponsel baru yang ia dapat setelah bekerja siang dan malam.
Ia membuka sandi dan menyalakan data. Sela beberapa detik bunyi notifikasi pemberitahuan muncul terus menerus. Hatinya senang hingga melupakan kesedihan yang semalam. Namun, kesenangan itu hilang seketika ketika kotak berwarna hijau itu bukan dari yang ia inginkan. 

"Sebanyak ini hanya spam?" gumamnya.

"Happy new year VAHAM! Selamat tahun baru! Semoga kita menjadi lebih baik di esok dan memperbaiki seluruh hal buruk yang pernah kita lakukan. Meniti setiap mimpi yang bisa membawa kita ke titik yang kita inginkan, berjuang bersama dalam jarak dan waktu..."  Memutar rekaman suara yang ia kirimkan semalam sebelum larut dalam lagu yang ia putar.

"Ver.... Tahun ini kita bisa kok. Insyaallah kalau berusaha kita bisa. Jangan diem aja. Say what you want to say..." Kini ia memutar rekaman keduanya. Ia menghembuskan nafas sebaliknya karena tidak ada yang membaca pesannya.

"Kak Ryn... Belajar yang sungguh-sungguh di kota orang. Jangan ngecewain siapapun karena tahun-tahun Kakak masih panjang disana.

"Ame... How are you??? Udah lancar kan inggrisnya. So, it's make you better easy to get what you want... And it's make me happy to." Ia mendengarkan rekamannya satu persatu sampai di rekaman terakhirnya.

"Hana... Sekolah yang rajin... Ups... Kamu kan udah rajin ya... Apa ya?? Perkokoh hati kamu. Kami selalu disini kok. Entah dimanapun kamu dan hatimu aku sama VAHAM akan selalu ada. Entah dulu atau esok kita akan sama... Dalam setia. "

"Hana..." Katanya lirih.

"Mala!!!" teriak ibu dari luar kamar sambil menggedor-gedor pintu kamarnya. "Sudah jam berapa ini???" kata ibunya dari luar. Ara terperanjat melihat jam yang menunjukkan pukul lima lebih.

"Aish..." Keluhnya tidak ingin di tahun barunya kehilangan subuh. Ia keluar dan mengucek-ngucek matanya agar tidak terlihat sembab di depan ibunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar